PRABUMULIH. Cctvjurnalis.com– Guna meningkatkan kepatuhan dalam pengelolaan dan distribusi obat di kota Prabumulih, Dinas Kesehatan (Dinkes) mengelar kegiatan Bimbingan Teknis ( Bimtek) perizinan pengelolaan obat bagi Apotik dan Toko Obat, Senin,30 juli 2025 di Hotel Gren Nikita.
Acara ini dibuka langsung wawako Franky Nasril SKom MM, dan diikuti 48 Apotik dan 5 Tiko Obat dari total 53 unit usaha yang tercatat di kota ini.
Dalam sambutannya, Bang Franky panggilan akrabnya, mengingatkan seluruh pelaku usaha Apitik dan Toko Obat agar benar-benar tertib secara administrasi dan operasional , serta memahami dengan baik aturan perundang- undangan berlaku.
"Kalau tidak sesuai peraturan, perizinan bisa dicabut. Apotik dan Toko Obat tidak boleh mengeluarkan obat tampa resep dokter," tegasnya.
Ia juga mengapreasi Dinas Kesehatan yang telah mengundang berbagai pihak lintas sektor dalam penyelengaraan bimtek tersebut.
"Terimakasih kepada Dinkes Prabumulih yang telah melibatkan Kejari Prabumulih, BPOM, Polres, Satpol PP, dan DPMPTSP. Ini bentuk komitmen kita melindungi masyarakat dari bahaya obat ilegal," tambahnya.
Sementara itu , kasih Datun Kejari Prabumulih, Erwina Dimatnusa SH, MH, dalam paparannya menyampaikan bahwa pihak kejaksaan juga ikut mengawasi jalannya distribusi dan pengunaan obat.
"Jika terjadi penyalahgunaan obat, maka bisa masuk rana tindak pidana.maka dari itu, pengusaha harus paham bentuk regulasi dari pemerintah pusat", tegas Erwina.
Menurutnya, aspek hukum dalam pengelolaan obat tidak bisa diabaikan , apalagi jika menyangkut keselamatan masyarakat.
Plt kepala Dinkes Prabumulih, Djoko Listyano Ap AKM.MSi, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan : memberikan pembinaan dan pemahaman soal perizinan ,menertibkan praktik distribusi dan penjualan obat, menghindari peredaran obat kadaluarsa dan yang tidak layak edar, dan mensosialisasikan larangan peredaran obat-obatan tertentu." ini adalah bentuk tanggung jawab pemerintah dalam mengawasi pengelolaan obat di Prabumulih, semua harus sesuai aturan," ujarnya.
Dinkes juga menegaskan bahwa pendistribusi obat ke masyarakat tidak boleh sembarangan. Dengan kegiatan ini, diharapkan apotik dan toko obat di prabumulih bisa menjadi contoh dalam penerapan sistim distribusi obat aman,legal dan bertanggung jawab. Advetorial.
(Ermawati)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar