PALI.-cctvjs -Dukung program Bupati Asgianto dan Wabup Iwan Tuaji dalam menekan kasus stunting, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) di Balai Penyuluh KB pada Senin 29 September 2025.
Rakor kali ini DPPKBPPPA PALI membahas pentingnya kebutuhan gizi bagi Ibu Hamil (Bumil) dalam mencegah kelahiran anak dengan gejala stunting sejak dini.
Bukan hanya membahas pentingnya kebutuhan gizi bagi Bumil, pada Rakor tersebut DPPKBPPPA juga memberikan pemahaman kepada peserta pentingnya pemberian ASI ekslusif pada bayi yang dilahirkan.
Dikatakan Kepala DPPKBPPPA PALI Mariono SE bahwa Rakor di Kecamatan Penukal tepatnya di Balai Penyuluh KB dengan tema kebutuhan gizi bagi ibu hamil dan ASI eksklusif pihaknya menggandeng pihak Puskesmas yang menyampaikan materi kepada kader Tim Pendamping Keluarga.
"Kita undang pimpinan Puskesmas Simpang Babat, dr. Gita Listawaty, yang memberikan materi kepada kader Tim Pendamping Keluarga. Kegiatan ini merupakan bentuk upaya pemerintah dalam mencegah stunting," ungkap Mariono.
Kegiatan tersebut juga dikatakan Mariono sebagai langkah penting dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang pentingnya gizi yang tepat bagi ibu hamil dan bayi.
"Ada beberapa poin yang dibahas pada Rakor kali ini yakni kebutuhan gizi ibu hamil. Pentingnya asupan gizi yang seimbang selama kehamilan untuk kesehatan ibu dan janin mampu mencegah kasus stunting sejak dini. Dimana dalam pemenuhan gizi bagi ibu hamil harus mengutamakan memperhatikan jenis-jenis makanan yang kaya akan nutrisi penting seperti asam folat, zat besi, dan kalsium," jabar Mariono.
Sementara manfaat ASI eksklusif dijelaskan Mariono bahwa pemberian ASI ekslusif harus dilakukan selama 6 bulan pertama.
"Pentingnya pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi," jelasnya.
Ditambahkan Mariono bahwa untuk mensosialisasikan pentingnya kebutuhan gizi ibu hamil dan pemberian ASI eksklusif perlu peran Kader Tim Pendamping Keluarga.
"Peran kader dalam memberikan edukasi dan pendampingan kepada ibu hamil dan keluarga tentang kebutuhan gizi dan ASI eksklusif sangat berpengaruh pada keberhasilan program ini. Serta peran kader yang terjun langsung ke masyarakat merupakan cara efektif untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya gizi yang tepat bagi ibu hamil dan bayi," imbuhnya.
Dengan adanya rapat koordinasi tersebut , Mariono berharap kader Tim Pendamping Keluarga dapat memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang kebutuhan gizi bagi ibu hamil dan ASI eksklusif.
"Sehingga mereka dapat memberikan edukasi dan pendampingan yang lebih efektif kepada masyarakat," harapnya.***
Rilis SMSI PALI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar